Bapak Dan Ibu Guru Bacalah Dilan!
Dengan penekanan tanda seru di akhir judul sebenarnya saya bikin biar seru saja. Namanya juga tanda seru! Demikian dia diciptakan untuk membuat keseruan-keseruan di muka bumi ini. Asal cukup simpan satu saja, tidak usah dua, tiga, dan seterusnya. Berbahaya!!
Sebagaimana keseruan yang ingin saya sampaikan, Dilan adalah buku kesekian yang saya baca dengan asyik dan penuh penghayatan. Semua emosi berkumpul saat membaca buku karya @pidibaiq tersebut. Ada suka, tidak suka, senang, sedih, gembira, kesal, dan apapun.
Saya tidak akan menuliskan resensi di sini, takut keasyikan yang sedang membaca Dilan terganggu kemudian marah-marah pada saya dan menuntut agar postingan ini dihapuskan.
Saya hanya akan cerita jika buku Dilan itu sangat asyik buat kembali belajar seputar remaja. Melihat kembali dari cara pandang remaja. Tentang pilihan-pilihan mereka, tentang sikap mereka, tentang dunia mereka yang kemudian hilang ketika kita beranjak dewasa.
Keberanian pada masa remaja, sikap, dan pilihan yang patut diapresiasi sebagai masa lalu yang pernah kita alami. Jika tidak, pikirkan lagi masa-masa remaja itu dan kita akan paham kenapa bertindak demikian pada masa itu.
Demikian juga dengan persfektif cerita dari remaja yang bebas, tidak mau dikekang, dan mencari hal-hal baru yang menantang. Buku ini mengajak pembaca untuk kembali memahami gejolak yang muncul dari dalam diri mereka. Kelak gejolak ini menjadi cerita tersendiri buat siapapun yang pernah mengalaminya. Eh semua juga mengalaminya, ada yang jujur mengakui tetapi tak sedikit yang mencoba menutupinya sedemikian rupa karena menganggap masa lalu itu aib dalam kehidupannya.
Dari satu cerita ke cerita lainnya saya berani merekomendasi kepada bapak ibu guru, orangtua, kakek nenek, om tante, kakak adik untuk membaca buku Dilan. Banyak sisi yang bisa menjadi pelajaran bagi siapapun. Buat siswa misalnya, Dilan mengajarkan agar tetap soleh sekalipun kalian berbuat nakal. Buat orangtua, belajar memahami anak remaja dengan baik. Buat mahasiswa, kalau 'ngeceng' siswa yang cantik gunakan cara yang elegan. Buat guru, ini yang pasti panjang saya bahas.
Dalam buku itu ada beberapa guru yang menarik perhatian saya (ini khusus buat guru dijenjang SMA). Di antaranya adalah:
1. Guru BP
Bapak atau ibu guru BP (Bimbingan Psikologi) tentu sangat dibutuhkan dalam setiap sekolah. Hendaknya mengerti dunia remaja yang aktif dan berusaha tidak reaktif.
2. Guru Kelas
Pahami setiap anak bukan hanya anak yang merasa cakep, cantik, dan pintar saja tapi semua anak di kelas perlu dipahami dengan baik.
3. Guru Bidang Studi
Kalau suka sama siswa cantik (khusus buat guru laki-laki) jangan menunjukkan dengan cara-cara pendekatan remaja. Mereka akan menertawakanmu! Nah loh! Jangan sekali-kali berharap mereka jadi pacarmu kemudian menikah. Tidak ada dalam pikiran siswa cantik tersebut untuk menikah denganmu. Catet itu!
Saran Buat Pidi Baiq
Ini mungkin kurang sopan kalau saya menuliskan saran buat Pidi Baiq penulis yang saya hormati. Tapi enggak apa-apalah karena si Ayah Pidi Baiq ini orang baik dan saya yakin dia akan membaca saran saya ini.
Begini, setelah saya menuntaskan semua seri Dilan, saya melihat ada sisi lain yang bisa dilakukan oleh Pidi Baiq agar seri Dilan ini terus bersambung tidak berhenti sampai Milea dari sudut pandang Dilan. Bagaimana kalau tuliskan juga kisah Kang Adi, perasaannya ketika bertemu Milea, menjadi pembimbing studi di rumahnya, kisahnya sampai bertemu orangtua Milea dan kehidupan mahasiswanya sangat menarik buat dijadikan buku. Semoga Kang Adi menghubungi Pidi Baiq.
Lalu kisah Anhar, Burhan, Awek, Nandan, Wati, Bi Eem, Ajis, Beni, Gunar, Suripto, Pak Dedi, dan semuanya sepertinya akan menarik dan bukunya seri Dilan bisa sampai 100 seri. Seru kan!
Itulah keseruan saya selepas membaca Dilan dan saran seru biar tambah asyik baca seri Dilan karena semua sisi bisa diketahui oleh pembaca termasuk bagaimana nasib Pak Dedi selepas mengirimkan puisi kepada Milea. Cerita Beni dari Jakarta sampai ke Bandung. Nasib Kang Adi sampai tahu jika Milea pacarnya Dilan. Ah sudahlah, segitu aja sarannya.
0 Response to "Bapak Dan Ibu Guru Bacalah Dilan!"
Posting Komentar