Dampak Sedotan Plastik Sekali Pakai Dan Solusinya
“I only feel angry when I see waste. When I see people throwing away things we could use.” (Mother Teresa)
Dari ensiklopedia bebas saya menemukan hal menarik tentang sedotan. Sedotan adalah sebuah tabung yang dimaksudkan untuk mentransfer minuman dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap. Sedotan yang paling awal berbentuk cekungan batang rumput dan benar-benar terbuat dari rumput / jerami. Sebuah tabung plastik tipis (seperti polypropylene dan polystyrene) atau bahan lain, lurus atau dengan engsel seperti akordeon, itu digunakan oleh salah satu ujung di mulut dan lain di akhir minum.
Tindakan itu mengurangi tekanan udara di mulut, lalu kekuatan tekanan atmosfer minuman sampai jerami. Sedotan pertama dibuat oleh bangsa Sumeria, dan digunakan untuk minum bir (untuk menghindari produk sampingan padat fermentasi). Argentina dan tetangga mereka menggunakan perangkat metalik serupa disebut bombilla yang bertindak baik sebagai jerami dan saringan untuk teman minum teh. Sedotan modern dipatenkan pada 1888 oleh Marvin C. Stone.
Dampak Sedotan
Sebuah tayangan video yang berulang-ulang dibagikan sampai menjadi viral itu tentang kisah pilu seekor penyu yang lubang hidungnya tersumbat sedotan plastik. Tak kurang sampai Menteri Kelautan RI, Susi Pudjiastuti juga membagikan untuk membangun kesadaran masyarakat akan bahaya sebuah sedotan.
Harga yang murah dan ketersediaan bahan yang melimpah membuat sedotan plastik menyebar begitu luas. Dari mulai pedagang kaki lima, penjual makanan dan minuman di gerai-gerai pertokoan, sampai restoran-restoran besar tak ketinggalan menyediakan sedotan plastik.
Sayangnya, sedotan plastik ini memiliki dampak yang besar bagi lingkungan. Selain bahan dasar plastik yang tidak mudah terurai juga kuantitas sedotan walaupun kecil tapi bisa membesar jumlahnya jika diakumulasikan. Hitung saja sekali menyajikan makanan berapa sedotan plastik yang diberikan untuk konsumen lalu kalikan dengan jumlah pemakai dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, dan satu tahun. Jumlahnya bisa lebih dari ribuan limbah sedotan plastik yang terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
Baca juga perihal bencana plastik di bumi kita, di sini!
Sejarah Sedotan
Awal sedotan kertas berbentuk sempit dan membosankan mirip dengan batang rumput daripada yang digunakan sekarang. Sudah biasa bila sedotan itu digunakan dua sekaligus, untuk mengurangi usaha yang diperlukan untuk setiap menghisap. Sedotan plastik modern yang dibuat dengan diameter yang lebih besar, sehingga hanya satu sedotan yang diperlukan untuk minum nyaman.
Satu keuntungan menggunakan sedotan saat minum adalah pengurangan risiko kerusakan gigi. Banyak minuman ringan memiliki sifat asam dan menggunakan sedotan akan mengurangi kontak cairan dengan gigi, mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi.
Solusi Pengganti Sedotan Plastik Sekali Pakai
Dalam ilmu lingkungan, salah satu prinsip yang sering dikampanyekan adalah 3R yakni Reuse, Recycle, Reduce. Menggunakan barang yang bisa dipakai berulangkali adalah pilihan bijaksana yang baik buat lingkungan.
Kini sedotan berbahan dasar stainless yang mampu dipakai berulang kali sudah ada. Tersebar di toko-toko penyedia barang sehari-hari ataupun di toko-toko online semacam bukalapak, tokopedia, blibli, blanja, dan lain-lain.
Sedotan stainless atau sedotan dari bahan yang lebih ramah lingkungan seperti bambu menjadi pilihan utama. Sedotan dari bahan stainless dijamin aman untuk digunakan sehari-hari. Perawatan yang baik bisa membuatnya tahan lebih lama. Semakin baik perawatannya maka semakin baik juga untuk lingkungan. Tidak ada pilihan lain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan untuk mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless. Kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi. Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi. Inilah saatnya!
Dari ensiklopedia bebas saya menemukan hal menarik tentang sedotan. Sedotan adalah sebuah tabung yang dimaksudkan untuk mentransfer minuman dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap. Sedotan yang paling awal berbentuk cekungan batang rumput dan benar-benar terbuat dari rumput / jerami. Sebuah tabung plastik tipis (seperti polypropylene dan polystyrene) atau bahan lain, lurus atau dengan engsel seperti akordeon, itu digunakan oleh salah satu ujung di mulut dan lain di akhir minum.
Tindakan itu mengurangi tekanan udara di mulut, lalu kekuatan tekanan atmosfer minuman sampai jerami. Sedotan pertama dibuat oleh bangsa Sumeria, dan digunakan untuk minum bir (untuk menghindari produk sampingan padat fermentasi). Argentina dan tetangga mereka menggunakan perangkat metalik serupa disebut bombilla yang bertindak baik sebagai jerami dan saringan untuk teman minum teh. Sedotan modern dipatenkan pada 1888 oleh Marvin C. Stone.
 |
| Dampak sedotan plastik sekali pakai dan solusinya |
Dampak Sedotan
Sebuah tayangan video yang berulang-ulang dibagikan sampai menjadi viral itu tentang kisah pilu seekor penyu yang lubang hidungnya tersumbat sedotan plastik. Tak kurang sampai Menteri Kelautan RI, Susi Pudjiastuti juga membagikan untuk membangun kesadaran masyarakat akan bahaya sebuah sedotan.
Harga yang murah dan ketersediaan bahan yang melimpah membuat sedotan plastik menyebar begitu luas. Dari mulai pedagang kaki lima, penjual makanan dan minuman di gerai-gerai pertokoan, sampai restoran-restoran besar tak ketinggalan menyediakan sedotan plastik.
Sayangnya, sedotan plastik ini memiliki dampak yang besar bagi lingkungan. Selain bahan dasar plastik yang tidak mudah terurai juga kuantitas sedotan walaupun kecil tapi bisa membesar jumlahnya jika diakumulasikan. Hitung saja sekali menyajikan makanan berapa sedotan plastik yang diberikan untuk konsumen lalu kalikan dengan jumlah pemakai dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, dan satu tahun. Jumlahnya bisa lebih dari ribuan limbah sedotan plastik yang terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
Baca juga perihal bencana plastik di bumi kita, di sini!
Sejarah Sedotan
Awal sedotan kertas berbentuk sempit dan membosankan mirip dengan batang rumput daripada yang digunakan sekarang. Sudah biasa bila sedotan itu digunakan dua sekaligus, untuk mengurangi usaha yang diperlukan untuk setiap menghisap. Sedotan plastik modern yang dibuat dengan diameter yang lebih besar, sehingga hanya satu sedotan yang diperlukan untuk minum nyaman.
Satu keuntungan menggunakan sedotan saat minum adalah pengurangan risiko kerusakan gigi. Banyak minuman ringan memiliki sifat asam dan menggunakan sedotan akan mengurangi kontak cairan dengan gigi, mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi.
 |
| Sedotan Stainless bisa menjadi solusi untuk mengganti sedotan plastik sekali pakai |
Solusi Pengganti Sedotan Plastik Sekali Pakai
Dalam ilmu lingkungan, salah satu prinsip yang sering dikampanyekan adalah 3R yakni Reuse, Recycle, Reduce. Menggunakan barang yang bisa dipakai berulangkali adalah pilihan bijaksana yang baik buat lingkungan.
Kini sedotan berbahan dasar stainless yang mampu dipakai berulang kali sudah ada. Tersebar di toko-toko penyedia barang sehari-hari ataupun di toko-toko online semacam bukalapak, tokopedia, blibli, blanja, dan lain-lain.
Sedotan stainless atau sedotan dari bahan yang lebih ramah lingkungan seperti bambu menjadi pilihan utama. Sedotan dari bahan stainless dijamin aman untuk digunakan sehari-hari. Perawatan yang baik bisa membuatnya tahan lebih lama. Semakin baik perawatannya maka semakin baik juga untuk lingkungan. Tidak ada pilihan lain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan untuk mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless. Kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi. Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi. Inilah saatnya!
Sayangnya, sedotan stainless yang saya tahu cuma yang ukuran normal. Kalau buat minum bubble tea, nggak cukup. Nggak pernah nemu yang ukuran besar.
BalasHapusSekarang udah ada yang ukurannya gede, saya beli sepaket ada yang besar dan kecil
HapusDi warung mie ayam sudah banyak kok yang mencuci ulang sedotan plastik yang dipakai kemarin. Higienitasnya? Tanyakan sama mereka. Wkkwkwkwk
BalasHapuswkwkwkwk.... ini mah pelanggaran kalau sedotan plastik didaur ulang hehe
Hapus