Tidak Boleh Membentak Anak Dalam Kondisi Apapun
Tidak Boleh Membentak Anak Dalam Kondisi Apapun
Ada dua hal yang selalu saya ingat dalam sebuah artikel parenting untuk orang tua yakni marah dan membentak! Marah adalah hal yang manusiawi, siapapun boleh marah asal dilakukan dengan baik. Tapi membentak dengan suara keras, jangan!
Beda marah dengan membentak! Marah adalah bentuk dari emosi yang keluar dari diri kita. Sama halnya dengan suka, senang, tidak suka, dan berbagai jenis emosi manusia lainnya. Marah kepada anak, silakan lakukan sebaik-baiknya agar anak belajar tentang mengelola kemarahannya. Sedangkan membentak itu beda lagi. Dari pengalaman saya, membentak adalah sebuah sikap yang coba mendominasi. Biasanya seseorang yang membentak berusaha menunjukkan kekuasaannya. Saya lebih tinggi dari kamu! Kamu berhenti!
Untuk ukuran orang dewasa yang pernah hidup di lingkungan penuh dengan cacian dan bentakan, mungkin akan biasa saja. Namun, untuk ukuran anak-anak, bentakan akan merusak konsentrasi. Bentakan akan mengacaukan segala proses pengolahan dalam dirinya.
Saya terbiasa mendengar bentakan seseorang kala bekerja di dunia konstruksi. Bentakan yang muncul bukan malah membuat saya ketakutan tapi malah membangkitkan perlawanan dengan cara saya. Perlawanan yang mungkin tidak akan disadari oleh orang yang membentaknya. Bahwa sebuah bentakan bukan menyelesaikan masalah tapi menyimpan bara yang bisa saja membesar dan meledak di saat yang tepat.
Terutama untuk bentakan yang diterima sedangkan diri ini belum bisa memahami kenapa seseorang harus membentak!
Untuk orang dewasa, sebaiknya kendalikan diri dalam kondisi apapun. Di sekolah, saya paling tidak suka ada seorang guru yang suka membentak-bentak anak jika sedang marah. Kadang saya berpikir, bentakan dia tidak akan mengubah apapun dalam diri anak selain hal yang negatif. Dalam the asianparent, ada dampak yang bisa menjadi panjang jika seseorang membentak anak. Dampak jangka panjang tersebut antara lain :
Anak akan menjadi minder dan takut mencoba hal-hal baru.
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peragu dan tidak percaya diri
Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
Anak cenderung memiliki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat orangtua.
Anak akan memiliki pribadi yang tertutup
Anak cenderung apatis, dan tidak peduli terhadap lingkungan
Penjelasan dampak membentak pada anak di atas ada di the asianparent. Selebih untuk orang dewasa tetap saja baiknya kita hindari membentak siapapun hanya karena diri kita merasa paling benar.
Saya tidak pernah sekalipun melayani orang yang suka membentak-bentak. Alih-alih melayani, saya lebih banyak jadinya merefleksi diri saja, seperti
"oke mungkin saya salah".
"Baik, saya pahami anda membentak karena ini itu".
"Sip, anda membentak saya dan saya belajar banyak dari bentakan anda. Bentakan anda tidak akan mengubah prinsip hidup saya untuk tetap baik dan mengasihi apapun yang terjadi".
"Saya suka bentakan anda tapi saya tidak melawan dengan bentakan serupa".
"Betapa anda menunjukan diri anda sebenarnya ketika membentak!
Nah demikianlah, saya percaya bahwa setiap kejadian yang menimpa diri kita semuanya adalah anugerah dan kasih sayang dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada keraguan untuk hal ini. Untuk itu, bersyukurlah dalam segala hal yang terjadi karena kebaikan selalu membersamai setiap saat.
Waduh berasa ketohok yaa bacanya. Hihihi. Saya masih proses pembelajaran
BalasHapus