Buku Kelas Sehat Prestasi Hebat Yang Inspiratif
The heart of the Waldorf method is that education is an art-it must speak to the child's experience. To educate the whole child, his heart and his will must be reached, as well as the mind (Rudolf Steiner)
Untuk memulai sebuah kelas bagi guru-guru yang sudah lama memegang kelas mungkin tidak akan kesusahan. Buat mereka ide-ide memulai perjalanan bersama siswa selama setahun atau lebih seperti tinggal memanggil dari pengetahuan dan pengalaman yang pernah mereka dapatkan sebelumnya. Namun untuk guru baru, memulai kelas itu bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi saat memulai.
Hal ini pernah saya rasakan ketika pertama kali memegang kelas tanpa ada partner. Biasanya partner lama yang disandingkan dengan guru baru. Namun dalam kondisi tertentu, guru baru selepas magang bisa saja langsung memegang kendali kelas. Sebuah petualangan yang menarik tentu saja. Maka untuk petualangan ini kita butuh banyak sekali persiapan baik mental, fisik, dan logistik. Jujur saja segala rasa menghampiri. Grogi, tegang, antusias, senang bercampur dalam satu waktu. Melihat anak-anak baru yang akan dipegang selama setahun atau lebih itu adalah sebuah perasaan yang tak terkira.
Di sekolah lama yang gurunya sekali setahun atau dua tahun kemudian berganti, saya membekali segala persiapan lewat membaca buku, browsing di internet, dan diskusi lewat studi group. Dulu saya mengenal studi group Waldorf (yang membahas pendekatan pendidikan yang didasari oleh pemikiran tokoh antroposofi, Rudolf Steiner), sejak awal persiapan menjadi guru kelas. Membaca buku menjadi yang utama, saya sangat mengapresiasi guru-guru yang menuliskan cerita pengalaman mendidik. Nah, salah satu buku itu adalah bukunya Jenny Gichara yang berjudul Kelas Sehat Prestasi Hebat. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Buku ini berisi hal-hal menarik seputar pendidikan di sekolah tempat penulisnya bergiat. Buku disertai dengan ilustrasi gambar untuk memperjelas teks yang disampaikan. Misalnya pada saat awal memulai kelas, guru bisa membuat sambutan kepada siswa yang akan dipegangnya dengan menempelkan foto-foto di depan kelas, di dinding, atau di pintu masuk. Dengan perlakuan seperti ini, siswa akan merasa nyaman berada dalam kelas yang dipegangnya. Siswa akan merasa menjadi bagian dalam hidup gurunya. Ini sangat manusiawi.
Di bahasan lain juga Jenny Gichara menuliskan perihal bagaimana membuat kesepakatan kelas. Ia menuliskan lewat cerita ilustrasi yang menarik serta contoh-contoh kesepakatan kelas yang pernah dibikinnya. Kesepakatan kelas akan menjadi bagian penting tentang apa-apa yang harus dilakukan dan apa-apa yang tidak boleh dilakukan. Menjadi semacam rambu-rambu bagi siswa-siswi. Kesepakatan ini membuat kelas menjadi terkendali. Dengan terkendali dan semua siswa merasa aman dan nyaman maka tujuan mengejar kelas sehat bisa diwujudkan salah satunya dengan kesepakatan kelas ini.
Selanjutnya berkarya, saya senang bagian ini. Memajang karya siswa di kelas tanpa membeda-bedakan akan membuat siswa merasa diapresiasi. Dengan apresiasi yang tepat maka siswa akan merasa berdaya akan dirinya. Bayangkan, siswa yang merasa berdaya akan dirinya tentu akan makin nyaman bersama guru tersebut. Ini saya lakukan termasuk dalam skema besar di kelas selama satu tahun. Setiap tema dalam kelas saya bikin terpadu, ada satu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga diakhir tahun ketika ada pameran, saya tidak merasa kesulitan dalam menata. Hanya tinggal rapikan satu persatu selepas itu biarkan dinikmati orang tua atau pengunjung pameran kelas.
Masih banyak lagi hal menarik dari buku Kelas Sehat Prestasi Hebat ini. Jika anda ingin mendapatkan ide-ide menarik seputar mendidik di dalam kelas yang anda kelola, tidak ada salahnya membaca buku ini.
0 Response to "Buku Kelas Sehat Prestasi Hebat Yang Inspiratif"
Posting Komentar