“Don’t grieve. Anything you lose comes round in another form.” ― Rumi
Kabar mengejutkan datang pada tanggal 22 Agustus 2021 ini. Seorang tokoh penting dalam gerakan pendidikan Indonesia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Saya mengenal beliau sejak pertama bergiat di Sekolah Alam Bandung. Saya kira beliau selalu ada di Sekolah Alam Bandung, ternyata dugaan saya salah. Beliau tidak bisa ditemui begitu saja, agendanya padat dan terutama domisili beliau di Jakarta.
Untungnya saya pernah bertemu langsung dengan beliau. Pada beberapa kali forum Sekolah Alam, baik yang diadakan secara terbatas untuk Sekolah Alam Bandung maupun oleh Jaringan Nasional Sekolah Alam Nusantara. Sebut saja seperti Jambore Siswa Sekolah Alam, maupun seminar, pertemuan dan forum diskusi guru, serta forum-forum lainnya baik resmi maupun tidak resmi, baik disengaja maupun tidak sengaja bertemu dalam sebuah acara lain. Bersyukur bisa langsung bertatap muka untuk berdiskusi seputar gerakan pendidikan alternatif di Indonesia.
Seringkali saya menemukan pemikiran-pemikiran menarik seputar pendidikan anak untuk Indonesia. Ia membawa angin segar untuk sebuah perubahan dalam cara mendidik. Jika sebelumnya terpatok pada konsep sekolah yang standar, Bang Lendo memberikan alternatif bernama Sekolah Alam.
Sebuah bentuk sekolah yang berbeda, sekolah yang menjadikan alam sebagai ruang kelasnya. Sekolah yang tidak hanya mendidik aspek akademis namun juga aspek lainnya seperti aspek motorik, aspek ahlakul karimah, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Hal yang sangat berbeda tentu saja dengan sekolah pada umumnya.
|
Lendo Novo - Konseptor Sekolah Alam |
Konseptor Sekolah Alam
Lendo Novo, seringkali memanggil dirinya Abang adalah seorang konseptor Sekolah Alam. Ia merintis Sekolah Alam di Indonesia dengan pendekatan alternatif yang menarik. Hal yang menarik buat saya adalah ketika ia mengemukakan bahwa visi pendidikan sama dengan visi penciptaan manusia dan misi pendidikan sama dengan misi penciptaan manusia. Itulah pesan kuat yang tertanam dalam diri saya saat itu.
Sekolah Alam kini berkembang pesat, hampir di setiap daerah telah berdiri sekolah alam. Baik yang sudah berada dalam Jaringan Nasional Sekolah Alam Nusantara maupun yang sedang merintis dan mengembangkan sekolah alam.
Maestro
Saya suka ketika Bang Lendo memberikan pemaparan tentang Maestro, sebuah konsep perkuliahan yang berdasarkan minat dan bakat anak. Anak diberikan kebebasan untuk menentukan bidang yang ingin dikembangkan. Dalam tayangan yang disampaikan, ada yang membuat bluetooth speaker, modifikasi motor, produser musik, dan masih banyak lagi.
Dalam konteks ini saya suka dengan konsep membangun merdeka belajar. Anak bebas memilih cara terbaik untuk belajarnya tanpa diintervensi oleh gurunya. Nah, untuk membangun budaya belajar merdeka ini ada hal yang mendasar harus dibangun oleh sekolahnya yaitu membangun guru merdeka belajar.
Guru diberikan kebebasan untuk berkarya dan yayasan memberikan keluasan dalam bentuk kepercayaan. Yayasan atau siapapun baik itu kepala sekolah atau ketua yayasan, patut memberikan kepercayaan yang besar kepada guru-gurunya. Ruang yang besar untuk guru dalam mengembangkan cara belajarnya secara langsung akan membikin suasana pembelajaran di kelas yang kondusif.
Sekolah Alam seperti yang dipaparkan Lendo Novo harus mampu mengembangkan cara-cara belajar yang sesuai dengan karakter anak. Bukan memaksakan konsep-konsep tapi tidak masuk dalam dunia anak. "Berikan saja waktu yang banyak, dunia anak itu dunianya bermain, ya sudah berikan waktu bermain maka anak akan belajar banyak" Kata Bang Lendo Novo waktu itu.
Kini, Abang sudah pergi. Saatnya generasi baru meneruskan cita-citanya. Segala hal baik yang Abang torehkan untuk Indonesia saya yakin akan terus menyala di dalam dada orang-orang yang pernah merasakan semangat Abang. Selamat jalan Bang Lendo, jasamu abadi!
0 Response to "Lendo Novo Yang Saya Kenal"
Posting Komentar