Merayakan Kekalahan
" To be a good loser is to learn how to win." Carl Sandburg
Merayakan Kekalahan (Photo by Attentie Attentie on Unsplash)
Saya awali catatan ini dengan kutipan dari Carl Sandburg. Dia adalah salah seorang penulis dan penyair asal Amerika yang terkenal di dunia. Namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat ketika ia menulis biografi multi-volume tentang Abraham Lincoln.
Tentang kekalahan ini yang terbayang adalah sebuah pertandingan antara dua petarung. Petarung dalam hal apa pun. Ada hal terbesar yang dimiliki seorang petarung, selain melakukan yang terbaik untuk memenangi setiap pertarungannya juga bersiap untuk mengakui kemenangan lawan. Sama-sama bertanding secara adil dengan wasit yang mengatur dan pengawas pertandingan.
Semua mengeluarkan potensi terbaiknya saat bertarung. Setelah waktu selesai, keputusan pemenang ditentukan oleh kekuatan terbesar yang dimiliki seorang petarung saat berlatih. Seorang petarung yang berlatih giat akan memenangi pertarungan dibandikan dengan petarung yang malas bertanding. Bruce Lee pernah berkata, “I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who had practiced one kick 10,000 times.”
"Pada akhirnya, menang kalah bukan sebuah persoalan besar ketika kita sudah mengeluarkan potensi terbaik yang kita miliki" Kata Joe Taslim dalam sebuah kesempatan.Memang benar, sejatinya seorang petarung, akan menerima kekalahan secara fair. Bisa jadi kali ini ia kalah, tetapi jauh dilubuk hatinya ia mampu memenangi pertandingan ketika ia mampu belajar dari kekalahan saat ini.
Siapapun pernah mengalami pertarungan dalam hidup ini. Dalam bentuk apapun, pertarungan akan menunjukan siapa pemenangnya. Teringat lagi kisah pertarungan tinju antara Rocky Balboa melawan petinju muda. Secara kualitas, Rocky Balboa mengatakan ia kalah karena usia yang tak muda lagi, tetapi secara lebih mendalam, ia mengatakan "Aku berhasil memukul harimaunya". Petinju muda yang memenangi pertandingan memberikan penghormatan yang bagus kepada Rocky Balboa dengan tak lagi jumawa dan sombong karena kekuatannya.
Inilah sebuah pertarungan, kalah menang bukan soal tetapi berlatih menerima kemenangan dan menerima kekalahan secara lebih jantan jauh lebih mulia.
0 Response to "Merayakan Kekalahan"
Posting Komentar