TRAVELING DAN KULINER
“There is no sincerer love than the love of food.” – George Bernard Shaw
Traveling dan Budaya Kuliner (Sumber foto: www.heartofavagabond.com ) |
Ada hal yang menarik antara traveling dengan Budaya Kuliner. Traveling adalah kegiatan mengunjungi tempat-tempat baru yang mengasyikan. Belajar dari pengalaman orang-orang lokal dan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan orang-orang baru akan menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Traveling atau jalan-jalan sebenarnya sangat dianjurkan untuk semua orang. Dalam penanggalan hijriah yang digunakan oleh orang Islam, ada sebuah bulan yang khusus untuk berpergian yaitu bulan safar. Bulan dimana orang-orang yang ada di sebuah kampung berpergian untuk mencari ilmu, bekerja, dan kepentingan lainnya.
Sisi lain dari traveling
adalah kegiatan yang berhubungan dengan masakan khas daerah atau disebut juga
dengan Budaya Kuliner. Masakan sebuah daerah dengan daerah lainnya itu berbeda.
Ada kekhasan antara satu daerah dengan daerah lainnya yang tidak bisa gambarkan
dengan kata-kata. Kekhasan ini kemudian mengundang kepenasaran pada beberapa
orang pejalan kaki atau traveler. Kekhasan yang memberikan banyak warna.
Kekhasan yang menjadi kekayaan daerah yang dikunjungi. Baik itu di daerah lokal
atau di dalam negeri atau juga di luar negeri. Sebut saja di Jawa Barat, ada
banyak daerah kunjungan wisata jalan-jalan yang mempunyai kekhasan makanannya.
Walaupun wilayahnya sama-sama berada di Jawa Barat tetapi hampir setiap daerah
memiliki makanan khas yang enak untuk pecinta kuliner.
Makanan khas yang
perlu dicoba ini biasanya melekat kuat dengan daerah asal makanan tersebut.
Kita sebut saja Garut dengan makanan khasnya dodol garut, Cianjur dengan
makanan khasnya tauco, Sukabumi dengan
makanan khas daerahnya moci, Bandung dengan peuyeum, dan masih banyak
lagi makanan khas yang disukai pecinta kuliner. Belum lagi aneka makanan
seperti liwet, timbel, sambal, dan aneka lalapan lainnya yang setiap daerah
selalu berbeda.
Traveling
Kuliner dan Traveling yang mengasyikan (sumber foto: www.duvalschools.org)
Sangat disayangkan
jika kita tidak mencoba makanan khas daerah setempat ketika kita mengungjungi
daerah tersebut. Siapa yang tidak akan tertarik mencoba rendang asli dari
Padang saat kita mengunjungi atau traveling ke daerah Padang. Atau saat
traveling ke Jogjakarta, kita pasti ingin mencoba kuliner khasnya yaitu gudeg.
Akan sangat aneh jika kita tidak mencobanya. Mencoba kuliner setempat sama
asyiknya dengan mengunjungi tempat-tempat baru di sekitar daerah tersebut. Bisa
jadi masih banyak lagi yang belum terdokumentasikan oleh media ketika kita
mencobanya secara langsung di tempat kuliner berasal.
Kekayaan rasa dari
makanan yang ada di sebuah daerah akan menjadi kesan tersendiri saat kita
mencobanya di tempat tersebut. Bisa jadi suasana serta bumbu-bumbu yang
dimasaknya sangat berpengaruh pada makanan yang dimakan di tempat dengan
makanan khas yang ada di tempat bukan asalnya. Walaupun semua makanan Indonesia
tersedia hampir di setiap daerah seperti dalam lirik lagu “mau makan nasi
guded, Jogja, bukan berarti harus ke Jogja, cukup ada di sini tempat kita
berada, kita tinggal menikmati”
Nah, saat traveling
itulah kita bisa merasakan langsung Budaya Kuliner setempat. Bayangkan jika
kita terus menerus berada di satu tempat tanpa merasakan kuliner tempat lain?
Mungkin bosan yang akan kita rasakan atau kita akan terperangkap pada rasa
masakan kuliner tanpa merasakan langsung ditempat asal makanan tersebut. Bukan
untuk membandingkan satu sama lain antara makanan satu daerah dengan makanan
dari daerah lainnya tetapi untuk sebuah pengalaman jalan-jalan. Bukankah kita
tahu bahwa pengalaman adalah guru terbaik? Nah traveling itu harus kembali ke
fokus utamanya yaitu mencari pengalaman untuk pembelajaran menjadi diri sendiri
yang lebih baik.
0 Response to "TRAVELING DAN KULINER"
Posting Komentar